Kamis, 21 September 2023

Outbound: Bound Our Friendship and Play the game Joyfully and Brave

Outbound: Bound Our Friendship and Play the game Joyfully and Brave


Bermain adalah salah satu kegiatan yang paling menyenangkan bagi setiap peserta didik SD Juara Bandung. Hal ini bisa dilihat ketika jam istirahat sekolah, hampir seluruh peserta didik keluar kelas untuk bermain bersama dengan teman-temannya. Selain itu, sekolah juga mendukung anak-anak dalam bermain, salah satu bentuk dukungannya yaitu, dengan adanya kegiatan outbound yang dilaksanakan setiap tahunnya. Outbound sendiri adalah sebuah program yang biasanya dilakukan di luar ruangan (outdoor) dan dirancang untuk mengembangkan keterampilan interpersonal, kerjasama, kepemimpinan, dan pemecahan masalah.

Pada semester ini, kegiatan outbound dilaksanakan selama 2 hari yaitu, tanggal 19 September 2023 untuk kelas bawah (kls 1 – 2) dan 20 September 2023 untuk kelas atas (kls 3 - 6). Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini lokasi outbound berada di “Cantigi Camp”. Di sana anak-anak tentunya tidak hanya bermain, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kegiatan outbound memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak. Dari mulai tantangan fisik, belajar berkebun, menangkap kelinci dan ikan, simulasi menaiki rakit kecil di sungai, flying fox, permainan sederhana, sampai dengan bermain tanah liat. Seluruhnya mampu mengembangkan kebugaran fisik, ketahanan, keberanian, pemecahan masalah kelompok, berpikir kreatif, kerja sama, membangun kepercayaan diri, dan melatih keterampilan motorik halus untuk pada anak-anak bahkan pada orang dewasa juga bisa.

Tidak hanya anak-anak yang mencoba wahana permainan yang ada di Cantigi Camp, beberapa guru juga mencoba salah satu wahana yang populer yaitu flaying fox. Selama outbound, Alhamdulillah anak-anak mampu mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik dan terlihat sangat menikmati momen-momen kebersamaan yang ada di dalamnya. Selain itu, tentunya anak-anak selalu di dampingi oleh kaka pemandu dan salah satu guru untuk mengawasi atau mengabadikan momen (dokumentasi) selama kegiatan berlangsung.

Setelah mengikuti kegiatan outbound, harapannya semoga peserta didik memiliki peningkatan dalam keterampilan dan pemahaman yang lebih baik dalam menanggapi suatu permasalahan diri sendiri dan orang lain baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. 
























Sabtu, 16 September 2023

Belajar Di Alam

Belajar Di Alam


Belajar di alam

Anak-anak selalu menginginkan belajar sambil bermain, walaupun cuma berjalan keluar lingkungan sekolah itu sudah bermakna bagi mereka. 

Anak-anak kelas 5 beberapa pekan kemarin belajar tentang ekosistem, pada tema itu anak-anak diminta mengamati rantai makanan yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Beberapa kelompok mengamati di daerah selokan, beberapa kelompok mengamati kolam buatan yang ada bebeknya. 

Anak-anak putri semangat sekali melihat dan mendekati bebek, beberapa bermain bersama bebek. Sedangkan anak putra mencoba berjalan diatas pematang kolam. 

Setelah dirasa cukup pengamatannya, anak-anak diminta menuliskan dalam bentuk lingkaran rantai makanan yang ditemukannya. 

Saat pertemuan berikutnya ditanyakan kepada anak-anak bagaimana pembelajaran kemarin, apakah senang atau cape, hampir semua menjawab senang, bahkan ada beberapa anak yang ingin belajar kesana lagi.

Memberi sedikit ruang untuk mereka berjalan sambil belajar adalah sesuatu yang menyenangkan, padahal mungkin bagi anak-anak remaja atau usia SMP atau di atasnya itu hal biasa, tapi perlu bagi anak-anak terutama usia SD untuk menumbuhkan semangat belajar dan perasaan senang saat belajar.
Ternyata hal sederhana bisa membuat anak senang saat belajar.




















Merawat Lubang Biopori

Merawat Lubang Biopori


Lubang biopori sangat membantu untuk mengurangi genangan air saat turun hujan. Untuk di SD Juara Bandung ada lubang yang dibuat khusus oleh anak-anak saat jam pembelajaran PLH. Dan anak-anak kelas 6 telah membuatnya tahu  kemarin, untuk semester ini setelah lebih dari 6 bulan, anak-anak membuka untuk melihat hasilnya. 

Sebelum dicek lubang biopori, anak-anak kelas 6 mencari info bagaimana cara merawat lubang biopori pada pekan sebelum membuka lubangnya. Dan saat hari pembukaan lubang mereka menggunakan lagi alat pelubang dan ada juga yang memakai alat lain. 
Beberapa anak diawal mengatakan bu sulit membuka nya, lalu dibiarkan mereka mencari solusi, dan 2 kelompok menemukan solusi dengan diberi air terlebih dahulu agar tanah nya lunak akhirnya terbuka lubang dan dapat ditarik pipa lubang biopori nya.

Setelah terbuka, anak-anak melihat hasil sampah organik dan tanah yang dibuat beberapa bulan lalu, dan akhirnya mereka sudah tidak menemukan sampah organik hanya tanah yang gembur, itu tanda bahwa sampah sudah dilumat oleh pengurai seperti cacing dan teman-temannya pengurai lainnya. 

Terakhir mereka memasukan sampah organik yang telah dikumpulkan ke dalam lubang biopori kembali. Ada yang unik di sini. Mereka berkata, " Bu sampah organik yang kita kumpulkan sudah dibuang sepertinya oleh tukang sampah, "  Akhirnya diminta mencari kembali saat itu juga sampah organik yang kira-kira dapat dimasukan ke dalam lubang biopori. 

Dan mereka menemukan banyak ranting yang dipotong dari pohon di samping sekolah, lalu daun-daun keringnya di masukan ke dalam lubang biopori. 
Anak-anak terutama yang memiliki kemampuan kinestetik lebih dapat cepat bergerak dan menemukan solusi di lapangan untuk membuka lubang biopori, bahkan ayubi dan izzul berkata, " Bu, ini lubang biopori punya kelompok siapa? Kita sudah bukain. " Disini terlihat kerjama dan inisiatif tinggi saat melakukan kegiatan. 

Semua anak memiliki kemampuan berbeda dan disini dibutuhkan untuk saling membantu diantara teman, itulah kelebihan setiap anak yang dapat bermanfaat bagi yang lainnya, situasi dimanapun pasti menemukan ahlinya. Begitu pula dengan anak, disetiap situasi kegiatan belajar, disana bisa saling mengajarkan dengan teman-temannya.